Hidroponik memang sudah tidak asing lagi dalam bidang budidaya tanaman sekarang ini. Pasalnya hidroponik ini sudah menjadi salah satu alternatif favorit bagi banyak orang di dunia ini dalam membudidaya tanaman yang dilakukan tanpa media tanah, tetapi menggunakan larutan nutrisi sebagai sumber utama pasokan nutrisi tanaman. Larutan nutrisi ini dapat diberikan dalam bentuk genangan atau dalam keadaan mengalir tergantung cara penanaman dari cabang hidroponik ini. Yang jelas larutan nutrisinya harus mengandung ion-ion dalam komposisi dan konsentrasi yang tepat dan suhu yang dapat ditolerir oleh tanaman.
Kemudian, media tanam organiknya pun sebaiknya yang tidak menyediakan nutrisi bagi tanaman dan tidak mengalami pelapukan dalam jangka pendek. Media tanam untuk hidroponik substrat harus memiliki pori-pori makro dan mikro yang seimbang, sehingga sirkulasi udaranya cukup baik dan daya serap airnya cukup tinggi. Media tanamya selain yang tadi disebutkan yaitu organik, ada juga yang non-organik. Contoh untuk yang bahan organik misalnya: gambut, potongan kayu, serbuk kayu gergaji, kertas, arang sekam, arang kayu, batang pakis, cocopot (sabut kelapa). Sementara itu, contoh bahan anorganiknya adalah pasir, kerikil alam, kerikil sintetik, batu kali, batu apung, perlit, zeolit, pecahan bata/genting, spons, serabut batuan (rockwool). Masing-masing jenis media tanam di atas mempunyai kelebihan dan kekurangan. Media tanam dipilih berdasarkan karakteristik fisika dan kimiawi, ketersediaan, dan biaya.
Hal-hal yang membuat hidroponik disukai adalah karena memiliki banyak kelebihan (Jansen, 1990; Jones, 2005), yaitu:
1. serangan hama dan penyakit cenderung jarang dan lebih mudah dikendalikan
2. penggunaan pupuk dan air lebih efisien
3. tidak ada kegiatan yang memerlukan tenaga intensif untuk pekerjaan berat seperti pengolahan tanah dan pemberatasan gulma
4. larutan nutrisi tanaman dapat dipasok sesuai dengan tingkat kebutuhan tanaman
5. dapat diusahakan di lahan tidak subur maupun di lahan yang sempit
6. kebersihan lebih mudah dijaga dan terhindar dari penyakit yang berasal dari tanah
7. budidaya tanaman dapat dilakukan tanpa tergantung kepada musim.
Selain 7 hal di atas, ada satu lagi keuntungan hidroponik yang saat ini bahkan sampai masa ke depannya, yaitu sebagai bisnis yang menarik dan menjanjikan keuntungan yang memadai. Sering sekarang kita menjumpai hasil-hasil tanaman dari budidaya hidroponik, seperti, sawi putih, pakchoy, caysim, bayam, kangkung, seledri, kubis, tomat, timun jepang, paprika, terung, brokoli, kubis bunga, stroberi, melon, semangka, krisan,poinsettia, anggrek, gerberra, dan kaktus.
Masyarakat tidak perlu khawatir tentang kandungan mineral yang terdapat dalam hasil budidaya hidroponik, karena jika pengusaha hidroponik tersebut benar-benar memikirkan aspek-aspek penting tentang cara pengolahan yang benar dalam budidaya tanaman hidroponik, seperti pengadaan larutan nutrisi, maka hasilnya pun dapat jauh lebih baik daripada budidaya dengan media tanah.
referensi dari :
¤ Jones, J. Benton. 2005. Hydroponics: a practical guide for the soiless grower. 2nd ed. CRC Press. USA.
¤ Jansen, M.H. 1990. Hydroponic culture for the tropics. Opportunities and alternatives. Proc. Intl. Seminar on Hydroponic Culture of High Value Crops in the Tropics. Kuala Lumpur, Malaysia, p. 24.
Kemudian, media tanam organiknya pun sebaiknya yang tidak menyediakan nutrisi bagi tanaman dan tidak mengalami pelapukan dalam jangka pendek. Media tanam untuk hidroponik substrat harus memiliki pori-pori makro dan mikro yang seimbang, sehingga sirkulasi udaranya cukup baik dan daya serap airnya cukup tinggi. Media tanamya selain yang tadi disebutkan yaitu organik, ada juga yang non-organik. Contoh untuk yang bahan organik misalnya: gambut, potongan kayu, serbuk kayu gergaji, kertas, arang sekam, arang kayu, batang pakis, cocopot (sabut kelapa). Sementara itu, contoh bahan anorganiknya adalah pasir, kerikil alam, kerikil sintetik, batu kali, batu apung, perlit, zeolit, pecahan bata/genting, spons, serabut batuan (rockwool). Masing-masing jenis media tanam di atas mempunyai kelebihan dan kekurangan. Media tanam dipilih berdasarkan karakteristik fisika dan kimiawi, ketersediaan, dan biaya.
Hal-hal yang membuat hidroponik disukai adalah karena memiliki banyak kelebihan (Jansen, 1990; Jones, 2005), yaitu:
1. serangan hama dan penyakit cenderung jarang dan lebih mudah dikendalikan
2. penggunaan pupuk dan air lebih efisien
3. tidak ada kegiatan yang memerlukan tenaga intensif untuk pekerjaan berat seperti pengolahan tanah dan pemberatasan gulma
4. larutan nutrisi tanaman dapat dipasok sesuai dengan tingkat kebutuhan tanaman
5. dapat diusahakan di lahan tidak subur maupun di lahan yang sempit
6. kebersihan lebih mudah dijaga dan terhindar dari penyakit yang berasal dari tanah
7. budidaya tanaman dapat dilakukan tanpa tergantung kepada musim.
Selain 7 hal di atas, ada satu lagi keuntungan hidroponik yang saat ini bahkan sampai masa ke depannya, yaitu sebagai bisnis yang menarik dan menjanjikan keuntungan yang memadai. Sering sekarang kita menjumpai hasil-hasil tanaman dari budidaya hidroponik, seperti, sawi putih, pakchoy, caysim, bayam, kangkung, seledri, kubis, tomat, timun jepang, paprika, terung, brokoli, kubis bunga, stroberi, melon, semangka, krisan,poinsettia, anggrek, gerberra, dan kaktus.
Masyarakat tidak perlu khawatir tentang kandungan mineral yang terdapat dalam hasil budidaya hidroponik, karena jika pengusaha hidroponik tersebut benar-benar memikirkan aspek-aspek penting tentang cara pengolahan yang benar dalam budidaya tanaman hidroponik, seperti pengadaan larutan nutrisi, maka hasilnya pun dapat jauh lebih baik daripada budidaya dengan media tanah.
referensi dari :
¤ Jones, J. Benton. 2005. Hydroponics: a practical guide for the soiless grower. 2nd ed. CRC Press. USA.
¤ Jansen, M.H. 1990. Hydroponic culture for the tropics. Opportunities and alternatives. Proc. Intl. Seminar on Hydroponic Culture of High Value Crops in the Tropics. Kuala Lumpur, Malaysia, p. 24.
wah dah ada blog nya euy
BalasHapusbanyak main kesini atuh guanya cari info