SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG
Di blog resmi " PAKTANI Hydrofarm "

Jumat, 25 Maret 2011

Berkebun Hidroponik Mudah dan Menyenangkan

INGIN berkebun, tapi lahannya terbatas? Silakan mencoba sistem hidroponik. Selain tidak perlu berkotor-kotor dengan tanah, produksi tanaman pun bisa lebih tinggi.

Sistem bercocok tanam ala hidroponik kini makin banyak dipilih karena merupakan budi daya tanaman tanpa media tanah. Sistem bercocok tanam yang lebih banyak menggunakan air sebagai sumber nutrisi utama ini biasanya dilakukan di dalam green house. Pasalnya, faktor-faktor ekosistem bisa lebih mudah dikendalikan sehingga risiko terhadap pengaruh cuaca pun bisa diperkecil. Ide awal kebun hidroponik muncul dalam
menyiasati keterbatasan lahan, waktu, dan cara pemeliharaan.

Selain air, medium lain yang bisa digunakan dalam sistem bertanam hidroponik ini ialah air, kerikil, pasir, spon, atau gel. Sedangkan tanaman yang bisa tumbuh dengan sistem hidroponik pun juga bermacam-macam. "Yang biasa ditanam dengan menggunakan sistem hidroponik umumnya adalah tanaman apotek hidup, sayuran, dan tanaman hias.
Banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan sistem berkebun hidroponik. Di antaranya, produksi tanaman lebih tinggi, lebih terjamin dari hama dan penyakit, tanaman tumbuh lebih cepat dan pemakaian pupuk lebih hemat, bila ada tanaman yang mati, bisa dengan mudah diganti dengan tanaman baru, dan tanaman memberikan hasil
yang kontinu. Kualitas daun, bunga, atau buah pun lebih sempurna dan tidak kotor. Di samping itu, pengerjaannya juga lebih mudah, tidak memerlukan banyak biaya dan waktu.

Karena manfaat dan perawatannya yang mudah, sistem ini telah diterapkan di gedung-gedung bertingkat, tempat-tempat perbelanjaan modern, dan di apartemen. Selain itu, penempatan tanaman di gedung yang tidak ada sirkulasi udaranya juga bertujuan mencegah sick building syndrome.

"Karena udara di gedung bertingkat yang menggunakan AC tidak pernah berganti bertahun-tahun, maka banyak mengandung bakteri dan polutan. Dengan sistem bertanam hidroponik, tentunya lingkungan kantor menjadi sehat,"
Untuk melakukan sistem berkebun hidroponik, ada baiknya memperhatikan media yang ingin dipakai, tanaman yang ingin ditanam, pot yang digunakan, serta penempatan tanaman.

Jika ingin mengikuti konsep seperti di Jepang, medium pasir dan kerikil cocok digunakan untuk tanaman bonsai seperti kaktus dan kamboja. Sedangkan medium spon dan air lebih cocok untuk tanaman apotek hidup dan bunga hias. Untuk tanaman apotek hidup di antaranya, lengkuas, kunyit, dan serai, sedangkan tanaman sayuran yaitu tanaman basah, seperti pandan sayur, kangkung, sawi, timun, dan terong dll.

Sementara itu, tanaman hiasnya adalah tanaman yang berbunga indah dan berdaun indah. "Yang berbunga indah harus kena sinar matahari, sedangkan yang daunnya indah harus diletakkan di tempat yang lebih teduh,"
Namun saat ini yang paling dipilih adalah tanaman sayuran. Sebab, selain memiliki daun yang indah juga memberi manfaat karena lebih produktif. "Secara visual cantik dan berguna, yang bisa diletakkan di depan rumah, teras, maupun dapur," .

Mengenai penataan kebun hidroponik, harus disesuaikan dengan ruangan agar terlihat indah. Untuk di dapur atau ruang keluarga, bisa menerapkan konsep kebun sayuran. Sementara jika di teras dan ruang tamu, konsep yang lebih cocok adalah apotek hidup atau tanaman hias.

Untuk pemilihan potnya pun harus disesuaikan dengan ruangan. "Jika ruangannya kecil, sebaiknya pot yang digunakan pun yang berukuran kecil. Pasalnya, jika pot besar digunakan di ruang sempit akan menimbulkan kesan sempit," sarannya.

Selain disesuaikan dengan ruangan, bahan pot juga sebaiknya disesuaikan dengan model rumah dan selera. Jadi jika model rumahnya etnik tradisional atau tropis tradisional, gunakan pot yang terbuat dari tanah liat atau tembikar. Sementara, untuk rumah modern, pot yang dipilih adalah yang terbuat dari plastik, fiber, logam,
ataupun seng.

"Kemudian, tampilannya perlu dimodifikasi, bisa dengan lukisan atau cat agar terlihat lebih indah," Jenis tanaman yang biasa diletakkan di tempat-tempat seperti itu adalah lidah mertua dengan nama latin Sansevieria trifasciata atau Sansevieria zebri, yang berfungsi menjilati polutan sehingga udara di sekitar cukup bersih untuk dihirup.

Bagi Anda yang hidup di kota, bercocok tanam dengan hidroponik menjadi alternatif menyalurkan hobi berkebun di tengah terbatasnya lahan hijau. Jadi, ada yang ingin mencoba?

Kamis, 17 Maret 2011

Hidroponik, Salah Satu dari Jenis-Jenis Pertanian

Kehadiran hidroponik menambah deretan jenis jenis pertanian modern untuk menjawab berbagai permasalahan dalam sistem pertanian konvensional. Sistem budidaya hidroponik memungkinkan Anda bercocok tanam tanpa tanah. Media tanam menjadi lebih fleksibel, dan tidak lagi menjadi masalah yang krusial.

Media Lebih Variatif

Dibandingkan dengan jenis-jenis pertanian lain, pertanian dengan sistem hidroponik memiliki keunggulan dari segi kebersihan. Media tanam yang digunakan non tanah, maka sistem hidropnik lebih steril dari debu dan tanah yang dapat mengotori tanaman dan lingkungannya.

Sehingga sistem hidroponik banyak diterapkan di ruangan (in door) sebagai tanaman dekoratif. Jangan heran jika menemukan tanaman sayuran nangkring manis di meja makan atau ruang tamu. Karena sistem hidroponik telah menawarkan semua kemungkinan itu.

Sistem hidroponik melepas ketergantungan pada media tanah. Karena dalam sistem hidroponik menggunakan berbagai media non tanah seperti pasir, arang sekam, kerikil, gabus, zeolit atau bahkan tanpa media agregat (hanya air).

Media-media tersebut steril dari unsur hara, lalu bagaimana tanaman bisa hidup? Dalam sistem hidroponik, nutrien (unsur hara) yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman dipasok secara berkala dari luar. Metode pemasokan biasanya diberikan dengan cara mengalirkan larutan nutrien melalui pipa-pipa atau disiram secara manual.

Keunggulan Hidroponik
Jika jenis jenis pertanian lain harus menjaga jarak tanam sedemikian rupa, maka sistem hidroponik memungkinkan Anda meningkatkan kepadatan tanaman per satuan luas. Nutrisi dipasok secara simultan dan terukur sesuai kebutuhan tanaman dari luar.

Dengan demikian kekhawatiran dalam pertanian konvensional akan persaingan dalam memperebutkan hara pada pertanaman dengan kepadatan yang tinggi dapat diminimalisir. Karena nutrien dipasok secara terukur dan teratur, maka mutu (bentuk, ukuran, rasa dan kebersihan) produk yang dihasilkan lebih terjamin.

Keunggulan lain dari sistem hidroponik dari jenis jenis pertanian lainnya adalah eksotik. Sehingga sistem hidroponik banyak digunakan sebagai dekorasi di ruang tamu. Tidak hanya tanaman yang berpotensi sebagai dekorasi, tapi media tanam, tempat media tanam dan instalasi lainnya pun berpeluang menjadi hiasan yang menarik.

Sistem hidroponik bisa diusahakan dengan peralatan sederhana untuk penghias pojok ruangan. Misalnya dengan menggunakan pipa paralon sebagai penyalur nutrien dan wadah dari corong bekas atau botol air mineral sebagai tempat media tanam. Penyaluran nutrien bisa diberikan dengan sistem tetes atau pun aliran.

Solusi Agropolitan

Sistem hidroponik tidak tergantung musim. Sehingga memungkinkan Anda mengatur waktu tanam dan jadwal panen sesuai dengan kebutuhan pasar atau permintaan konsumen.

Daerah perkotaan yang padat penduduk semakin mempersempit bahkan menggusur lahan pertanian. Sehingga bertani secara konvensional di wilayah perkotaan adalah sesuatu yang sangat sulit atau bahkan sangat mustahil dengan kondisi tersebut. Jangankan lahan yang terbentang lebar, bahkan halaman sempit pun sulit ditemui.

Sekarang sistem hidroponik menjawab kemustahilan tersebut. Sistem hidropnik memungkinkan kita bercocok tanam di mana saja dan dengan media apa saja.

Ke depan sistem hidroponik merupakan solusi pertanian yang sangat potensial untuk dikembangkan di wilayah perkotaan (solusi untuk mewujudkan agropolitan). Hidropnik merupakan jawaban atas permasalahan lahan, baik penyempitan lahan maupun permasalahan lahan-lahan marginal yang belum dikelola dengan baik.

Pengantar Budidaya Tanaman Hidroponik

Hidroponik memang sudah tidak asing lagi dalam bidang budidaya tanaman sekarang ini. Pasalnya hidroponik ini sudah menjadi salah satu alternatif favorit bagi banyak orang di dunia ini dalam membudidaya tanaman yang dilakukan tanpa media tanah, tetapi menggunakan larutan nutrisi sebagai sumber utama pasokan nutrisi tanaman. Larutan nutrisi ini dapat diberikan dalam bentuk genangan atau dalam keadaan mengalir tergantung cara penanaman dari cabang hidroponik ini. Yang jelas larutan nutrisinya harus mengandung ion-ion dalam komposisi dan konsentrasi yang tepat dan suhu yang dapat ditolerir oleh tanaman.

Kemudian, media tanam organiknya pun sebaiknya yang tidak menyediakan nutrisi bagi tanaman dan tidak mengalami pelapukan dalam jangka pendek. Media tanam untuk hidroponik substrat harus memiliki pori-pori makro dan mikro yang seimbang, sehingga sirkulasi udaranya cukup baik dan daya serap airnya cukup tinggi. Media tanamya selain yang tadi disebutkan yaitu organik, ada juga yang non-organik. Contoh untuk yang bahan organik misalnya: gambut, potongan kayu, serbuk kayu gergaji, kertas, arang sekam, arang kayu, batang pakis, cocopot (sabut kelapa). Sementara itu, contoh bahan anorganiknya adalah pasir, kerikil alam, kerikil sintetik, batu kali, batu apung, perlit, zeolit, pecahan bata/genting, spons, serabut batuan (rockwool). Masing-masing jenis media tanam di atas mempunyai kelebihan dan kekurangan. Media tanam dipilih berdasarkan karakteristik fisika dan kimiawi, ketersediaan, dan biaya.

Hal-hal yang membuat hidroponik disukai adalah karena memiliki banyak kelebihan (Jansen, 1990; Jones, 2005), yaitu:
1. serangan hama dan penyakit cenderung jarang dan lebih mudah dikendalikan
2. penggunaan pupuk dan air lebih efisien
3. tidak ada kegiatan yang memerlukan tenaga intensif untuk pekerjaan berat seperti pengolahan tanah dan pemberatasan gulma
4. larutan nutrisi tanaman dapat dipasok sesuai dengan tingkat kebutuhan tanaman
5. dapat diusahakan di lahan tidak subur maupun di lahan yang sempit
6. kebersihan lebih mudah dijaga dan terhindar dari penyakit yang berasal dari tanah
7. budidaya tanaman dapat dilakukan tanpa tergantung kepada musim.

Selain 7 hal di atas, ada satu lagi keuntungan hidroponik yang saat ini bahkan sampai masa ke depannya, yaitu sebagai bisnis yang menarik dan menjanjikan keuntungan yang memadai. Sering sekarang kita menjumpai hasil-hasil tanaman dari budidaya hidroponik, seperti, sawi putih, pakchoy, caysim, bayam, kangkung, seledri, kubis, tomat, timun jepang, paprika, terung, brokoli, kubis bunga, stroberi, melon, semangka, krisan,poinsettia, anggrek, gerberra, dan kaktus.

Masyarakat tidak perlu khawatir tentang kandungan mineral yang terdapat dalam hasil budidaya hidroponik, karena jika pengusaha hidroponik tersebut benar-benar memikirkan aspek-aspek penting tentang cara pengolahan yang benar dalam budidaya tanaman hidroponik, seperti pengadaan larutan nutrisi, maka hasilnya pun dapat jauh lebih baik daripada budidaya dengan media tanah.

referensi dari :

¤ Jones, J. Benton. 2005. Hydroponics: a practical guide for the soiless grower. 2nd ed. CRC Press. USA.
¤ Jansen, M.H. 1990. Hydroponic culture for the tropics. Opportunities and alternatives. Proc. Intl. Seminar on Hydroponic Culture of High Value Crops in the Tropics. Kuala Lumpur, Malaysia, p. 24.